Fungsional Direktur Program Strategis Literasi Keuangan OJK Agus Sugiarto mengatakan tanpa adanya edukasi akan sulit menjalankan tugas OJK sebagai pengawas sektor keuangan.
"Kita persiapkan edukasi untuk masyarakat hingga kelas E (masyarakat miskin), kita saat ini sudah punya call centre, itu bisa digunakan oleh masyarakat untuk meminta informasi juga pengaduan," katanya di Hotel Sheraton Bandara, Tangerang, Selasa (19/3).
OJK melihat perkembangan sektor telekomunikasi berkembang pesat melebihi perkembangan sektor investasi. "Ada yang satu orang punya tiga nomor, walau tidak tahu dipakai semua atau tidak," ungkap Agus.
Berdasarkan kondisi tersebut, OJK akan memanfaatkan sektor telekomunikasi dalam melakukan edukasi kepada masyarakat biar lebih teredukasi dengan menggunakan pesan singkat dan surat elektronik atau yang lainnya. "Strategi edukasi melalui teknologi telekomunikasi (telko) itu lebih efektif, karena pengguna telko itu makin banyak. Pengguna telko itu lebih banyak dari jumlah penduduk," katanya.
Dia mengatakan pihaknya optimis bisa menggunakan jasa telekomunikasi yang akan memudahkan masyarakat melakukan transaksi keuangan. Bukan hanya menabung tetapi juga transaksi investasi. "Transaksi bisa menggunakan seluler," imbuh Agus.
Tetapi, kata dia, rencana tersebut akan didahului oleh survei tingkat edukasi masyarakat terhadap sistem keuangan atau survei literasi keuangan masyarakat. "Dari data survei terebut, kita petakan untuk menentukan langkah selanjutnya," ungkapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar